Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)




Definisi PPK

adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan yang melibatkan publik, sekolah, orang tua, keluarga, dan masyarakat.
  1. Etik,  Individu yang memiliki kerohanian yang mendalam, beriman dan bertakwa.
  2. Estetis, individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian, dan berkebudayaan.
  3. Literasi, individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat.
  4. Kinestetik, Individu yang sehat dan berpartisipasi aktif sebagai warga negara.

5 Nilai Utama Karakter Prioritas PPK

  1. Religius, mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
  3. Gotong Royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
  4. Integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan
  5. Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dan mempergunakan tenaga, fikiran dan waktu untuk merealisasikan mimpi dan cita - cita

Manfaat PPK

  1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan kompetensi abad 21.
  2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah dengan pengawasan guru
  3. Revitalisasi peran kepala sekolah sebagai manajer dan guru sebagai inspirator ppk.
  4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi masyarakat.
  5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran lima hari
  6. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, pegiat pendidikan,pegiat kebudayaan dan sumber - sumber belajar lainnya.

Fokus Gerakan PPK

  1. Struktur program, difokuskan pada jenjang SD,SMP, dengan memanfaatkan ekosistem pendidikan yang ada dilingkungan sekolah.
  2. Struktur kurikulum, yaitunya tidak mengubah kurikulum yang sudah ada. Akan tetapi melakukan optimalisasi kurikulum pada satuan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikyler, dan ekstrakurikuler.
  3. Struktur kegiatan, dimana mengajak masing - masing sekolah untuk menemukan ciri khas dari tiap - tiap sekolah sehingga sekolah menjadi sangat kaya dan unik, serta mewujudkan kegiatan pembentukan karakter empat dimensi pengolahan karakter yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara.

0 komentar:

Post a Comment

Mohon berkomentar dengan bijak